JAKARTA (15 Juli): Kepulauan Seribu menjadi salah satu wilayah yang menjadi fokus Partai NasDem untuk mendapatkan minimal satu kursi di DPRD DKI Jakarta. Apalagi, sepanjang sejarah Pemilu di Indonesia, belum ada perwakilan NasDem yang pernah menang di Kepulauan Seribu. Kini harapan itu ada di pundak seorang Muhammad Idris sebagai satu-satunya perwakilan dari Kepulauan Seribu.
“Saya senang, tapi ini tidak mudah. Untuk itu, saya mohon doa restu mudah-mudahan Pemilu kali ini ada telur yang menetas di Pulau Seribu dan telur ini dari NasDem,” ujar Idris, ditemui usai menandatangi berkas berkas B1 dan B2 di Jl. Borobudur 20, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7).
Menurut Idris, saat ini suara Pulau Seribu menjadi satu, karena hampir semua masyarakatnya memiliki komitmen dan sepakat untuk mendorong salah satu putra daerah dengan menyatukan suara untuk memenangkan NasDem dan menempatkan caleg duduk di kursi DPRD DKI Jakarta.
“Suara NasDem di Pulau Seribu sangat luar biasa, dan saya yakin kita akan menang, karena saya sudah coba menyatukan suara ini dari berbagai unsur elemen masyarakat, dan semua sepakat untuk mendorong putra daerah sebagai calon legislatif,” lanjutnya.
Suara di Kepulauan Seribu diakui Idris memang kecil, namun hal itu sangat menentukan dan menjadi tolak ukur keberhasilan salah satu partai. Apalagi pasca kemenangan Partai NasDem di Pilkada Serentak 2018 kemarin diyakini Idris akan berdampak pada suara NasDem di Pualu Seribu.
“Ini bukti bahwa NasDem mulai terbang dengan gagasan politiknya yang anti mahar membuat saya bangga menjadi kader Partai NasDem” ujar Ketua DPD Partai NasDem Pulau Seribu ini.
Menurut Idris, gagasan Politik Tanpa Mahar yang dijalankan Partai NasDem menunjukkan bahwa NasDem mengedepankan sistem berpolitik moral dan bermartabat dengan tidak menilai orang dengan uang dan materi.
“Saya berharap ke depan NasDem tetap seperti ini, karena inilah yang membuat NasDem menjadi besar,” tutup Idris. (FM).