JAKARTA (1 Agustus): Rasa bangga menyelimuti perasaan Agus Lomboan menjadi bagian keluarga besar Partai NasDem. Sejak pertama kali menceburkan diri dalam arus besar Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia, Agus sudah memantapkan hati berjuang menuju kebangkitan demi satu tujuan membuat Indonesia menjadi lebih baik.
Peristiwa reformasi 1998 menjadi titik balik Agus terjun ke partai politik. Saat itu, dia melihat reformasi yang sudah berjalan belum menunjukkan sesuatu yang positif. Agus yang berlatar belakang sebagai sesorang pengusaha merasa terpanggil untuk berbuat lebih kepada negara.
“Ternyata untuk membuat negara menjadi lebih baik adalah harus ikut berpartisipasi. Setelah saya mencari, ternyata untuk ikut terlibat dalam pemerintahan adalah ikut berpartai,” kata Agus, saat ditemui di Jakarta, Senin (30/7).
Ketertarikan seorang Agus Lomboan untuk terjun ke politik semakin kuat ketika melihat Partai NasDem dengan gagasan besarnya Restorasi Indonesia. Pandangan NasDem yang prularisme dengan mengedepankan nilai-nilai keberagaman membuat Agus semakin mantap bergabung dengan partai besutan Surya Paloh ini.
“NasDem adalah partai yang konsisten dengan gagasan politiknya. Memang perlu perjuangan untuk meyakinkan itu kepada masyarakat, salah satunya dengan kerja keras,” ujarnya.
Agus tak menampik jika kedekatannya dengan Ahmad Sahroni yang kini menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi NasDem, menjadi salah satu alasannya memilih Partai NasDem, meskipun saat itu ia sempat dekat dengan partai lain. Apalagi setelah ia mengetahui bahwa banyak sahabatnya yang ternyata sudah lebih dahulu bergabung dengan NasDem, salah satunya adalah Enggartiasto Lukita yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Bergabung sejak 2013 lalu, Agus menilai bahwa konsistensi NasDem sebagai partai yang nasionalis demokratis dan mempunyai ideologi Gerakan Perubahan membuat partai ini semakin disukai masyarakat. Tidak hanya itu, konsistensi NasDem dalam mendukung kepemimpinan Presiden Jokowi juga menjadi faktor banyaknya orang memilih bergabung dengan Partai NasDem.
“Ada partai yang tadinya mendukung pemerintahan, tiba-tiba berubah menjadi oposisi, ini kan ikut mempengaruhi kadernya. Sementara di NasDem kan tidak, bahkan NasDem menjadi partai pertama yang memberikan dukungan kepada Presiden Jokowi,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait Politik Tanpa Mahar, Agus mengungkapkan bahwa NasDem sudah memberikan sumbangan untuk bangsa Indonesia. Menurutnya, politik tanpa mahar NasDem menjadi daya tarik banyak Caleg-caleg memilih bergabung ke Partai NasDem. Sebab, dengan tidak adanya mahar, para Caleg yang nantinya terpilih tidak akan memiliki beban politik.
“Ketua Umum Surya Paloh sudah menegaskan bahwa NasDem tidak akan menyusahkan Caleg NasDem yang terpilih. Kalau ada mahar kan menjadi beban kepada Caleg dengan memberikan setoran, ini pula yang akan menyebabkan terjadinya tindakan korupsi,” jelasnya.
Sejak bergabung dengan Partai NasDem, Agus memang lebih banyak bergerak di tingkat wilayah. Ia pernah dipercaya menjadi Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakarta. Kemudian menjadi sekretaris DPW NasDem DKI, dan saat ini menjadi Wakil Ketua Bidang Pendidikan Politik dan Kebudayaan di NasDem DKI Jakarta.
Saat NasDem mengikuti kontestasi Pemilu pertama di tahun 2014, Agus juga sudah dipercaya menjadi Ketua Tim Kampanye dan Tim Sukses Koalisi Jokowi 2014. Kini, berbekal pengalamannya di partai politik, Agus memutuskan untuk maju menjadi salah satu Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) pada Pemilu 2019. Apalagi, seluruh keluarga mendukungnya untuk maju sebagai Bacaleg.
Berada di Daerah Pemilihan (Dapil) 10, meliputi Kecamatan Kembangan, Palmerah, Kebon Jeruk, Tamansari, dan Grogol-Petamburan, dia siap menjadi wakil rakyat di kursi legislatif. Keinginan Ketua Korda Jakarta Barat ini untuk maju sebagai Bacaleg tentu bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk memengkan Partai NasDem menuju 3 besar.
Memposisikan diri sebagai pelayan masyarakat, sosialisasi pun gencar dilakukan dengan turun langsung ke masyarakat. Tidak hanya itu, Agus juga sudah mempunyai tim pemenangan, yakni Sugus (Saudara Agus).
“Masyarakat ternyata welcome sekali. Belum lagi masih ada yang belum mengerti NasDem. Apalagi pasca Pilkada DKI yang membuat masyarakat menjadi terbelah. Maka di sini saya memiliki kewajiban untuk menjelaskan jadi diri NasDem sesungguhnya,” jelasnya. (FM)