Novi Akui NasDem Satu-satunya Partai Anti Mahar

You are currently viewing Novi Akui NasDem Satu-satunya Partai Anti Mahar

JAKARTA (28 Agustus): Sosok Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang konsisten membangun Indonesia menjadi alasan utama Wiliana Dian Novita bergabung dalam arus besar Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia. Menurutnya, gagasan Restorasi Indonesia sudah seharusnya dilakukan untuk menuju Indonesia ke depan yang lebih baik.

“Kita lihat sekarang apa yang sudah dilakukan oleh kepemimpinan Presiden Jokowi, sudah banyak perubahan-perubahan yang terjadi. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Pak Jokowi selalu mengajak untuk melakukan Gerakan Perubahan,” ujar Wiliana Dian Novita, Selasa (21/8).

Wanita yang akrab disapa Novi ini menceritakan, sebelum bergabung dengan NasDem, dia sempat mencari tahu partai-partai politik di Indonesia. Di situlah ia menemukan, hanya NasDem satu-satunya partai yang anti mahar.

“Hanya NasDem yang partai yang tanpa mahar. Itu bagus banget, karena mendorong orang-orang yang punya potensi untuk maju sebagai calon legislatif,” katanya.

Aktif di bidang kesehatan menjadikan Novi didaulat sebagai Wakil Ketua DPD NasDem Jakarta Pusat Bidang Kesehatan dan Anak. Kini, dirinya pun siap memberikan perhatian penuh untuk masyarakat ibu kota dengan maju sebagai calon legislatif di DPRD.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi inspirasi wanita Novi untuk terjun menjadi salah satu Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta melalui Partai NasDem. Pengusaha air mineral ini, teringat program mantan Gubernur Ahok di RS Sumber Waras yang belum maksimal dirasakan oleh masyarakat miskin di Jakarta.

“Saya teringat program pelayanan pak Ahok di RS Sumber Waras yang belum maksimal dirasakan masyarakat. Karena itu, saya akan berjuang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, kemudian mengaktifkan kembali peran pemuda seperti mengaktifkan kembali karang taruna,” kata Novi, Selasa (28/8).

Selain masalah RS Sumber Waras, dalam beberapa konsolidasi yang dilakukan, Novi juga kerap menemukan masalah-masalah lain yang dialami warga ibu kota, seperti maslah sanitasi atau MCK. Novi menuturkan, saat ini masih banyak warga di Jakarta yang kurang mampu tinggal dengan kondisi MCK yang memprihatinkan. Padahal menurutnya, MCK merupakan salah satu faktor penting dari perilaku hidup sehat.

“Kemudian masalah KJP dan KJS yang masih belum maksimal. Belum lagi masalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang seharusnya gratis, tetapi di masyarakat masih ditemukan pungutuan liar,” lanjutnya.

Melihat berbagai permasalahan yang kerap ia temukan, membuat Novi semakin semangat untuk berjuang lewat kursi pemerintah. Karena baginya, sudah bukan saatnya lagi perempuan apatis di dunia politik maupun pemerintahan.

“Saatnya para perempuan Indonesia menjadi kartini-kartini masa kini, salah satunya dengan berjuang di pemerintahan,” pungkasnya. (FM).

Leave a Reply