JAKARTA (24 Februari) – Deretan bangunan rumah warga masih memenuhi bantaran kali mampang di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel). Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) mengatakan bantaran sungai atau kali seharusnya terdapat sempadan, bukan bangunan rumah.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh meminta agar Dinas SDA menuntaskan pengerukan di kali tersebut.
“Itu kalau (bangunan di bantaran kali) seperti itu kan sesuai tata ruang Jakarta. Tapi kita kaji ulang lagi bahwa sekarang ini ada putusan PTUN yang menginginkan juga ada pengerukan,” kata Nova di Jakarta, Rabu (23/2/2022).
Nova mengatakan bahwa telah meninjau pengerukan kali mampang yang menjadi daerah pemilihannya itu. Dia berharap pengerukan kali mampang itu tidak berdampak terhadap longsornya bangunan di sekitar kali.
“Saya sudah liat juga bahwa sudah dilakukan juga di beberapa titik ya di kali mampang, tapi memang kendalanya mungkin alat itu pakai yang kecil, alatnya tidak masuk ke dalam perumahan karena padat kan. Ini harus dicarikan solusinya, bagaimana pengerukan ini jangan sampai menimbulkan adanya dampak yang lain, dikarenakan kali nggak terlalu lebar,” ujarnya.
Mengenai bangunan di pinggir kali mampang itu, Wakil Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI ini menyarankan Dinas SDA melakukan kajian lebih dalam. Jika memungkinkan, dia menyarankan agar lokasi itu diajukan untuk normalisasi kali.
“Ini kali mampang saya melihat tidak termasuk dalam normalisasi kali. Kalau misalnya disampaikan Sudin tadi tidak ada perumahan memang dilihat dari tata ruang seperti apa, kalau mau dilebarkan kali dimasukkan saja ke normalisasi, bisa apa tidak. Ini harus ada kajian lagi, yang harus paling penting harus dikaji lagi,” jelasnya.
Nova yang juga Ketua DPW Garda Pemuda NasDem DKI ini mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan saat normalisasi. Salah satunya pembangunan rumah pompa untuk mengatur aliran air.
“Kalau misalnya, konsep yang namanya normalisasi kali tetap ada nantinya ada rumah pompa. Seperti yang ada di Bukit Duri nih, di Bukit Duri dilebarkan, diturap nanti SDA membuat rumah pompa supaya nggak banjir, ada pengaturan air rumah pompa, ada polder. Kalau mau dikaji lebih dalam seperti itu harus ada pengkajian lebih dalam lagi, ini termasuk program yang dikaji dulu,” jelasnya. (*)