JAKARTA (15 Mei) – Fraksi NasDem mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bergerak cepat mengambil langkah pencegahan untuk mengantisipasi hewan ternak terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini dilakukan guna mencegah merebaknya PMK sampai ke Jakarta.

Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI, Wibi Andrino khawatir kondisi dapat memburuk jika pergerakan pengiriman tidak diawasi secara ketat. Terlebih telah ditemukan 200 hewan ternak yang akan masuk ke Jakarta terpapar PMK.

“Ini tentu akan berdampak terhadap potensi lonjakan harga hewan ternak menjelang Idul Adha tahun ini,” ujar Wibi, Minggu (15/5/2022).

Legislator NasDem ini pun meminta Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) dapat melakukan pengetatan lalu lintas pengiriman hewan ternak dari luar Jakarta.

“Serta berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan kepolisian, setiap pihak yang mengirimkan hewan agar menunjukkan surat keterangan sehat hewan, dari mana asal ternaknya,” tambahnya.

Wibi yang juga anggota Komisi C DPRD DKI menyarankan, Pemprov DKI mengerahkan tim pemantau kesehatan hewan ke sejumlah peternakan dan rumah potong hewan atau RPH yang ada di Jakarta. Kemudian, melakukan pemeriksaan rutin, pendataan dan pemantauan ketat terhadap hewan, baik yang baru masuk ke Jakarta maupun yang sudah berada di Jakarta guna mencegah penyebaran wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sudah merebak di sejumlah daerah.

“Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) harus menerapkan karantina pada hewan ternak yang masuk ke Jakarta. Selain itu, agar melakukan edukasi kepada masyarakat peternak serta pengelola tempat penampungan hewan ternak yang ada di Jakarta,” tegasnya.

Politisi muda NasDem ini juga meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan langkah-langkah lain untuk mengantisipasi penularan serta terpaparnya PMK terhadap hewan ternak di Jakarta. melakukan monitoring, edukasi kepada pengelola ternak terkait PMK. (*)