JAKARTA (12 September) – Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Nurcahyo Anggorojati ikut angkat bicara terkait penilaian PSSI bahwa Jakarta International Stadium (JIS) tidak layak menggelar laga Timnas Indonesia. Dia pun mendorong agar hasil uji kelayakan versi PSSI dapat dibuktikan secara objektif.
“PSSI harus membuka ke publik terkait hasil uji kelayakan. Hal ini agar tidak menimbulkan polemik yang berkelanjutan, juga menghindari kesan dari kepentingan politik,” Nurcahyo, Minggu (11/9/2022).
Politisi yang akrab disapa Yoyok ini mengatakan, objektivitas tentang kelayakan JIS versi PSSI harus dikaji kembali. Pasalnya, jika berdasarkan FIFA Stadium Guidelines, JIS sudah memenuhi standar FIFA secara infrastruktur, parameter sirkulasi aktivitas, sistem dan teknis pelayanan, kelengkapan informasi dan teknologi.
“JIS ini kan dirancang oleh konsultan perencana stadion dengan pengalaman internasional. Ini artinya, dalam proses pembangunan JIS tidak mungkin mengabaikan standar FIFA. Bahkan proses pembangunannya pun didampingi langsung oleh Assesor FIFA,” lanjutnya.
Terkait kritik PSSI yang mengatakan bahwa daya tampung parkir JIS yang terbatas sehingga dinilai JIS tidak layak, Yoyok menilai daya tampung parkir JIS dibuat terbatas karena untuk memaksimalkan transportasi publik. Hal ini juga sejalan dengan peraturan FIFA terbaru terkait desain stadion perlu memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan.
“Saat ini JIS juga sudah didukung dengan fasilitas transportasi publik yang memadai. Sudah ada halte busway, juga ada stasiun KRL. Bahkan sekarang sedang ada rencana pembangunan jalur dan stasiun MRT,” terangnya.
Sementara itu, berkaitan dengan pagar yang roboh, Nurcahyo merasa bahwa hal itu tidak harus menjadi polemik besar. Pasalnya robohnya pagar tersebut tidak serta merta disebabkan oleh faktor fasilitas yang tidak layak.
Banyak faktor yang harus diperhatikan seperti faktor ketertiban penonton. Bahkan menurutnya, soal pagar stadion roboh pernah terjadi di negara-negara lain, seperti di Belanda ketika suporter klub bola Belanda Vitesse merayakan gol tiba-tiba tribun penonton roboh.
“Ini artinya pagar atau tribun yang roboh bisa disebabkan oleh faktor penonton. Masalah pagar roboh itu kan tidak bisa jadi indikator keseluruhan bahwa stadion tersebut tidak layak untuk dipakai,” katanya.
Terakhir, Politisi NasDem ini mengajak semua pihak untuk mendukung agar JIS dapat digunakan dalam laga internasional.
“JIS itu kebanggaan warga Jakarta. Event yang diselenggarakan di JIS harus kita dukung, kan baik juga untuk Jakarta, bisa meningkatkan branding juga citra Jakarta di mata internasional” pungkasnya. (RO/*)