JAKARTA (9 Maret) – Rencana Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat membangun Gedung Puskesmas di atas lahan lapangan Kebon Torong, Jalan Kemurnian Barat RT 013 RW 01, Kelurahan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat mendapat penolakan warga setempat. Alasannya, lapangan tersebut sudah ada sejak lama dan menjadi tempat masyarakat berolahraga, kegiatan sosial, termasuk tempat untuk kegiatan warga. Bila rencana pembangunan tersebut terealisasi, artinya masyarakat sudah tidak memiliki lahan untuk dijadikan sarana olahraga hingga pertemuan.
Penolakan warga tersebut mendapat dukungan dari Anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Ahmad Lukman Jupiter. Dia mengatakan, di atas lahan seluars 976 meter persegi itu sejak tahun 1950-an sudah menjadi sarana dan ruang publik warga Glodok dari beragam usia, mulai dari anak-anak hingga Lansia.
Menurut Jupiter, perwakilan warga yang berasal dari RW 01 hingga RW 05 kelurahan Glodok, pada Rabu malam (8/3/2023) melakukan audiensi dengan Lurah Tangki Agung Edi Santoso, Camat Tamansari Agus Sulaiman, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari, dan Kepala Puskesmas Tamansari Irma Sufriani, di lapangan Kebon Torong. Dalam audiensi tersebut, warga kompak menolak pembangunan gedung Puskesmas di lahan lapangan Kebon Torong.
“Pemerintah selama ini menganjurkan kepada rakyatnya harus hidup sehat dengan beolahraga rutin. Kalau sarana lapangan Kebon Torong dihilangkan, dimana warga bisa berolahraga,” ujar Ahmad Lukman Jupiter, Rabu (8/3/2023).
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini menambahkan bahwa di Kelurahan Tangki terdapat lahan seluas 1.500 meter persegi milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang bisa dimanfaatkan untuk dibangun Puskesmas. Kebetulan, wilayah Tangki penduduknya sangat padat dan minim fasilitas kesehatan.
“Saya tadi mendapat info dari Lurah Tangki, dan saya sudah sampaikan juga tadi bahwa ada tanah milik pemerintah seluas 1.500 meter persegi , di sana bisa untuk dijadikan fasilitas Puskesmas, kita juga sama sama tahu bahwa di Kelurahan Tangki tidak memiliki Puskesmas bahkan bahkan sekolah negeri,” jelasnya.
Lina selaku perwakilan dari PKK RW 01 menjelaskan bahwa dirinya juga menolak untuk rencana dibangunnya Puskesmas di lapangan ini. Menurutnya, lapangan ini menjadi tempat untuk dijadikan Posyandu Lansia. Jika lapangan ini nantinya dibangun untuk Puskesmas, maka dia dan para kader PKK akan kesulitan untuk menggelar Posyandu Lansia.
Hal sama juga disampaikan salah satu warga Glodok, Purnadi yangmengatakan bahwa sebagai warga dirinya sangat menghargai apa yang menjadi rencana pemerintah. Namun menurutnya, jangan sampai upaya untuk mengobati masyarakat itu dilakukan dengan mengorbankan kesehatan yang sudah ditunjang oleh lapangan ini.
“Lapangan Kebon Torong ini sejak dulu digunakan sebagai sarana olahraga dan sosial untuk menunjang kesehatan fisik dan juga kesehatan mental. Saya mengerti bahwa maksud dan rencana ini baik untuk membangun Puskesmas, niat itu kami hargai tetapi jangan sampai upaya untuk mengobati masyarakat dilakukan dengan mengorbankan kesehatan yang ditunjang oleh lapangan ini,” ungkapnya. (BP/FM)