JAKARTA (21 November) – Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Mohamad Ongen Sangaji mengusulkan pembentukan pansus dalam upaya menertibkan pemasangan kabel udara yang dinilai merusak estetika. Ongen menilai hal itu membuat perubahan status Jakarta yang akan menjadi kota global nampaknya masih jauh dari harapan.
“Kesemerawutan dari pemasangan kabel udara itu sudah terjadi selama bertahun-tahun dan tidak kunjung teratasi. Saya mengusulkan agar komisi A membentuk pansus provider secepatnya,” kata Ongen Sangaji di Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Ongen menjelaskan saat ini banyak pemasangan kabel fiber optik yang berantakan di kawasan permukiman penduduk. Akibatnya, tidak jarang kabel-kabel yang rusak, baik karena aksi manusia maupun kondisi alam, akhirnya menjuntai di jalanan dan menimbulkan potensi bahaya bagi para pengguna jalan.
Legislator NasDem ini mengatakan kesemerawutan pemasangan kabel udara yang banyak ditemukan di Jakarta sudah disampaikan saat rapat kerja resmi pembahasan APBD DKI 2025, antara Komisi A dengan Aspam (Asisten Pemerintahan) selaku Plt Dinas Komunikasi dan Informatika beserta mitra-mitra Komisi A lainya.
“Saya mempertanyakan berapa pendapatan pajak dari provaider dan berapa jumlahnya yang ada di Jakarta. Karena kondisi saat ini dari pemasangan kabel udara sudah sangat parah dan menggangu estetika Jakarta,” lanjutnya.
Ongen juga akan mempertanyakan jumlah provaider yang mendapatkan perijinan dari PTSP sehingga bisa memasang kabel udara sebebas-bebasnya.
“Hal itu untuk mempertanyakan persoalan kabel udara yang masih berantakan dan pemasangan tiang kabel provaider di dalam gang-gang apakah sudah memiliki izin,” jelasnya.
Ongen menjelaskan Komisi A yang menjadi mitra kerja Dinas Kominfotik DKI belum mengetahui jumlah total dari provaider yang memiliki izin dari PTSP.
“Ini yang akan kami perjelas ke depan, agar cita-cita pemerintah pusat sejalan dengan Pemprov DKI dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global,” pungkasnya. (*)