JAKARTA (22 Juli) – Anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta, Raden Gusti Arief, menyoroti masih lemahnya perlindungan anak, baik di ruang publik maupun ruang digital. Hal ini disampaikannya dalam rapat bersama Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta yang digelar di ruang Rapat Komisi E DPRD Jakarta.

“Saya melihat perlindungan anak di ruang publik dan ruang digital belum maksimal. Anak-anak masih banyak yang terpapar konten negatif di internet, mengalami eksploitasi di jalanan, dan menjadi korban kekerasan di lingkungan sekolah,” ujar Gusti Arief, Selasa (22/07/2025).

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Gusti mendorong Pemprov DKI Jakarta agar merancang program nyata dan komprehensif, salah satunya melalui penguatan edukasi parenting digital di sekolah-sekolah serta kerja sama lintas sektor.

“Program parenting digital di sekolah sangat penting. Kerja sama dengan Dinas Pendidikan juga perlu ditingkatkan, terutama dalam mendorong program Safe School Initiative agar sekolah menjadi ruang aman bagi anak-anak,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gusti juga menekankan pentingnya peran Satpol PP dalam melindungi anak-anak dari eksploitasi di jalanan. Ia menyoroti masih banyaknya anak yang dibawa ke ruang publik untuk mengamen atau terlibat dalam aktivitas yang tidak sesuai..

“Kita masih sering melihat anak-anak dibawa ke ruang publik untuk mengamen atau kegiatan lain yang tidak pantas. Ini harus menjadi prioritas. Perlindungan anak di jalanan harus ditegakkan dengan langkah konkret,” tegasnya.

Gusti berharap Dinas PPAPP segera menyusun langkah strategis untuk meningkatkan perlindungan anak, baik melalui kebijakan, program edukasi, maupun penegakan regulasi di lapangan.

“Ini penting juga mungkin bisa menjadi prioritas juga bagaimana langkah-langkah biar tidak ada lagi di jalanan perlindungan anak ini juga harus kita prioritaskan,” tutupnya. (FDI/FM)