JAKARTA (28 Agustus) – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menekankan pentingnya strategi jemput bola dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, langkah proaktif dari pemerintah daerah maupun lembaga keuangan akan memudahkan UMKM mengembangkan usaha.

“Pesan kita terutama kepada Bank DKI. Hari ini plafon KUR untuk Jakarta senilai Rp1 triliun. Kita berharap ke depan Kementerian Koperasi dan UKM bisa lebih besar lagi, bisa sampai Rp2 triliun. Sehingga manfaatnya lebih luas bagi masyarakat,” ujar Wibi saat menghadiri Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro yang digelar Kementerian Koperasi dan UKM di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu (27/08/2025).

Wibi menambahkan, layanan perbankan harus lebih dekat dengan aktivitas pelaku usaha.

“Kita minta Bank DKI melengkapi unit cabangnya dengan layanan UMKM supaya bisa jemput bola di ekosistem usaha yang sudah ada, misalnya di pasar atau pusat perdagangan,” paparnya.

Legislator NasDem ini menilai, UMKM di Jakarta memiliki karakteristik berbeda dengan daerah lain. Jika di banyak daerah usaha berbasis produksi, maka di ibu kota mayoritas pelaku usaha adalah pedagang. Pola tersebut menuntut strategi pembiayaan yang lebih fleksibel dan masif.

“Kalau daerah lain produsen, Jakarta ini trader. Banyak pedagang, misalnya toko kelontong. Perputarannya cepat, jadi seharusnya bisa lebih masif,” jelas Wibi. (*/FM)