JAKARTA (6 Februari) – Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino geram mengetahui nasib para pedagang di TPU Menteng Pulo yang lapaknya digusur tanpa solusi. Padahal, para pedagang tersebut diketahui sudah berjualan puluhan tahun di kawasan tersebut.
“Kami tagih janji Pemprov DKI kepada para pedagang yang lapaknya kini sudah digusur,” kata Wibi di Gedung DPRD Jakarta, Senin (5/2/2023).
Wibi mengungkapkan, Pemda DKI melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota tidak bisa seenaknya menggusur lapak pedagang sebelum adanya relokasi. Apalagi, keberadaan pedagang sangat membantu bagi masyarakat yang akan berziarah ke makam keluarganya.
“Misalnya pedagang kembang. Aneh saja kalau di TPU, pedagang kembang malah dilarang. Terus yang datang buat berziarah kalau cari kembang ke mana?” kritik Wibi.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini pun mendorong agar Pemprov DKI secepatnya mencari solusi. Mengingat kasus ini sudah terjadi berbulan-bulan tanpa ada perhatian serius dari Pemda DKI.
“Kasihan. Lapak mereka digusur sejak lama tanpa ada relokasi. Sekarang mereka berjualan juga dilarang. Itu sama saja memutus rezeki orang kecil. Saya akan kawal kasus ini,” tegasnya.
Diketahui, puluhan lapak pedagang yang sehari-hari berjualan di lapangan parkir TPU Menteng Pulo telah dihancurkan sejak November tahun 2023. Alasannya, pihak TPU di bawah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota akan melakukan pelebaran dan membangun pedestrian di area lapangan parkir.
Awalnya, sebelum melakukan penggusuran, para pedagang ditawarkan relokasi untuk berjualan. Namun, tawaran itu tidak kunjung terwujud dan lapak malah dihancurkan. Tidak ada satu pun pedagang yang direlokasi oleh pihak TPU. (RO/*)