JAKARTA (6 Maret) – Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino menilai Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono telah gagal dalam mengelola program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Hal tersebut disampaikan Wibi menanggapi polemik pemangkasan KJMU.
“Saya lihat pak Pj Gubernur ini telah gagal untuk KJMU ini, karena banyaknya kategori desil yang sudah sesuai bagi para mahasiswa berprestasi kurang mampu di Jakarta, dan bantuan KJMU tersebut memang dibutuhkan bagi para warga yang membutuhkan biaya pendidikan,” kata Wibi Andrino saat diskusi ‘Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul Nasibmu Kini’ di Upnormal Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024).
Menurut Wibi, Pemprov DKI Jakarta harusnya memiliki database sendiri ketimbang menggunakan data yang lain. Dia mengatakan, data dari Pemprov DKI Jakarta bisa didapatkan salah satunya dari Dawis.
“Permasalahannya ketika data itu dapat dari, misalnya tadi ada carik, ada juga dawis. Di Jakarta sampai ke pusat itu berbeda luarnya,” jelas Wibi.
Hal ini, lanjut Wibi, membuat masyarakat yang mengurus prosedur KJMU seperti lempar ke sana ke mari. Sehingga orang-orang yang pengepul data di Jakarta juga kaget dengan data yang keluar.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini berharap data DTKS dari Kemensos harus konsekuen dengan berjenjang dari bawah hingga ke atas.
“Saya berharap, ya, data nasional harus konsekuen. Berjenjang dari bawah sampai ke atas,” pungkasnya. (DT/FM)