JAKARTA (13 Juni) – Anggota Komisi E DPRD Jakarta, M. Hariadi Anwar mengatakan kurangnya kursi sekolah menjadi masalah yang selalu muncul dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Menurutnya, jika hal tersebut bisa diatasi maka persoalan kurangnya kursi pada saat penerimaan siswa baru tidak akan terjadi.
“Kalau memang sudah ada data yang menyebutkan perbandingan data kelulusan dengan ketersedian kursi maka tidak ada persoalan saat PPDB,” ujar Hariadi Anwar, Rabu (11/6/2024).
Hariadi menambahkan, standarisasi sekolah dimana orang tua menganggap adanya sekolah-sekolah favorit juga kerap menjadi persoalan. Karenanya, dia pun mendorong agar standarisasi sekolah di swasta dan negeri sama, sehingga tidak ada lagi kecenderungan sekolah favorit.
“Kalau ada standarisasi sekolah yang sama, baik dari guru-gurunya maupun fasilitas lainnya tidak ada lagi keinginan memilih sekolah favorit,” ujarnya.
Hariadi mengatakan, layanan pendidikan yang baik adalah bagian upaya untuk memajukan masyarakat. Legislator NasDem ini pun mendorong agar wacana penerapan sekolah swasta gratis di Jakarta secepatnya dilaksanakan. Apalagi menurutnya penyediaan layanan pendidikan kepada masyarakat merupakan kewajiban pemerintah.
“Bagaimana masyarakat kita bisa maju jika kebutuhan akan pendidikannya tidak memadai. Makanya kita ingin sekolah swasta gratis ini segera dipercepat, jadi sudah saatnya Pemerintah Jakarta ini melaksanakan pendidikan gratis,” jelasnya.
Hariadi menuturkan, tidak semua sekolah swasta di Jakarta nantinya akan gratis, karena ada sekolah-sekolah yang sudah memiliki grade (tingkatan) tertentu. Namun, Hariadi menambahkan, sudah menjadi kewajiban pemerintah memajukan kesejahteraan umum termasuk pendidikan masyarakatnya adalah memberikan fasilitas pendidikan kepada warganya.
“Memang tidak semua sekolah swasta harus digratiskan karena mamang masih ada sekolah swasta yang masih berjalan yang memang mereka menjadi sekolah favorit dan grade tertetu dan itu tidak perlu diwajibkan dalam program sekolah gratis,” pungkasnya. (FM)