JAKARTA (24 Mei) — Koordinator Komisi D DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, menegaskan pentingnya mewujudkan inklusivitas secara nyata di ruang publik, bukan sekadar menjadi wacana. Hal tersebut disampaikan sebagai respons atas desakan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempercepat pembangunan trotoar yang ramah bagi penyandang disabilitas.
“Setuju, kami di Komisi D DPRD DKI menilai trotoar Jakarta memang belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Banyak titik belum dilengkapi guiding block, ramp, atau penunjuk visual yang standar,” ujar Wibi, Sabtu (24/05/2025).
Menurut Wibi, sudah saatnya Pemprov Jakarta melakukan perbaikan menyeluruh, terutama di kawasan yang memiliki tingkat aktivitas tinggi seperti sekolah, rumah sakit, halte TransJakarta, dan area perkantoran. Ia menekankan bahwa inklusivitas di ruang publik bukan hanya sekadar janji, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan konkret.
“Kami dorong Pemprov untuk prioritaskan perbaikan di kawasan pusat aktivitas. Inklusivitas bukan sekadar wacana, tapi harus nyata di ruang publik,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini juga mengamini pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang sebelumnya mengakui bahwa fasilitas trotoar di Jakarta masih belum optimal bagi penyandang disabilitas. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa pengakuan saja tidak cukup.
“Kami mengingatkan bahwa infrastruktur publik yang tidak inklusif menciptakan diskriminasi struktural yang harus diakhiri,” tandasnya. (FM)