JAKARTA (24 Juni) – Keberadaan juru parkir (jukir) liar yang mematok tarif hingga Rp10 ribu di kawasan Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, menuai sorotan tajam dari Ketua Pansus Parkir DPRD DKI Jakarta, Jupiter. Ia menilai peristiwa ini menunjukkan lemahnya pengawasan dari petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub).
Ironisnya, aksi jukir liar tersebut terjadi di saat Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur Rano Karno tengah menghadiri kegiatan resmi di lokasi yang sama. Meski sejumlah petugas Dishub dan mobil Satpol PP terlihat berjaga di area taman, praktik parkir liar tetap menjamur tanpa penindakan.
“Pengawasan dari Satpol PP itu lemah sekali itu,” ujar Jupiter, Senin (23/06/2025).
Padahal, sambung Jupiter, pengawasan parkir liar berulang kali diungkapkan dalam rapat, namun tidak ada perbaikan berarti di lapangan. Semestinya, personel Satpol PP patroli agar masyarakat tidak resah dengan keberadaan parkir liar, terutama yang mematok tarif seenaknya.
“Terutama dengan harga semau-maunya mereka,” tandas dia.
Karena itu, Jupiter akan Kembali mengingatkan Satpol PP agar memperketat pengawasan terhadap parkir liar. Ketua Fraksi NasDem DPRD Jakarta itu juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membayar jika ada oknum parkir liar dan segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukan praktik serupa.
“Karena di dalam regulasi enggak ada itu harga di atas Rp5.000, paling mahal itu cuma Rp. Rp3.000-4.000 itu,” ungkap Jupiter.
Seperti diketahui setiap akhir pekan, Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, banyak dikunjungi warga. Sayangnya, kondisi demikian justru dimanfaatkan oleh Jukir liar yang memasang tarif tinggi. Parkir motor di kawasan tersebut dipatok Rp10 ribu.
Tarif yang dipatok penjaga parkir liar itu lebih mahal daripada tarif yang berlaku di gedung-gedung parkir resmi, yakni hanya bertarif Rp2 ribu sekali parkir atau per jam.
Meski mobil dan pos Satpol PP terlihat terparkir di area Taman Literasi, parkir liar tetap menjamur. Ironisnya, terjadi pembiaran oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang berjaga di lokasi. Para petugas Dishub hanya terfokus pada kedatangan Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno di taman tersebut. (*/FM)