JAKARTA (05 Agustus) – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Imamuddin, menyampaikan sejumlah catatan kritis terkait pelayanan kesehatan, fasilitas publik, ketersediaan alat di posyandu. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit, khususnya di tingkat pelaksana.
Menurutnya, meski jajaran direktur rumah sakit cepat merespons keluhan masyarakat, namun hal tersebut belum sepenuhnya diikuti oleh petugas di lapangan.
“Pelayanan di setiap rumah sakit harus ditingkatkan. Dirut-dirut rumah sakit memang cepat merespon, tapi kalau di bawahnya tidak ikut cepat, ya percuma juga,” kata Imamuddin saat Rapat Kerja Komisi E bersama Dinas Kesehatan Jakarta, Selasa (05/08/2025).
Imamuddin juga menyoroti keterbatasan lahan parkir di sejumlah RSUD di Jakarta, salah satunya RSUD Kebon Bawang, Jakarta Utara. Kondisi parkir yang sempit dinilai menyulitkan keluarga pasien dan dapat menghambat pengurusan administrasi.
“Parkiran RSUD Kebon Bawang itu sangat kecil. Banyak warga yang mengeluh karena susah parkir. Bahkan ada yang sampai parkir di luar area rumah sakit. Untungnya masih diizinkan oleh pihak kelurahan,” jelasnya.
Selain itu, Legislator NasDem ini juga mengungkap keluhan warga terkait minimnya alat pendukung di posyandu. Ia menilai distribusi peralatan belum merata, bahkan ada kasus di mana satu RW memiliki dua posyandu tetapi hanya satu yang dilengkapi alat kesehatan.
“Ada posyandu 1 dan posyandu 2 di satu RW, tapi hanya posyandu 1 yang mendapat alat. Ini perlu dievaluasi. Kalau memang ada dua posyandu, perlengkapannya harus sama. Alatnya juga tidak banyak, jadi seharusnya bisa dipenuhi,” tegasnya.
Imamuddin berharap Dinas Kesehatan dapat segera menindaklanjuti berbagai temuan tersebut demi meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang lebih merata di seluruh wilayah DKI Jakarta.
“Saya berharap permasalahan-permasalahan ini dapat diseleaiakan dengan baik oleh dinas kesehatan demi kepentingan masyarakat Jakarta, tidak hanya di Jakarta Utara saja namun di seluruh Jakarta,” tutupnya. (FDI/FM)