JAKARTA (27 Oktober) – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem, Fatimah Tania Nadira Alatas, menyoroti pemangkasan anggaran kebudayaan sebesar Rp214 miliar yang dinilai bisa berdampak langsung pada upaya pelestarian budaya Betawi, khususnya di kawasan Setu Babakan.
Menurut Tania, Setu Babakan seharusnya menjadi ikon utama budaya Betawi, bukan sekadar lokasi seremonial tahunan. Ia menilai, kawasan ini punya potensi besar untuk menjadi pusat edukasi dan wisata budaya yang hidup, seperti halnya Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini.
“Setu Babakan ini bisa jadi magnet wisata budaya. Buat kegiatan besar yang berkelanjutan, bukan cuma event satu hari. Kalau dikemas dengan baik, bisa dikenal sampai level internasional,” ujar Tania, saat rapat pembahasan anggaran bersama Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Senin (27/10/2025).
Ia juga mengkritisi kurangnya penjelasan terkait arah pemangkasan anggaran tersebut. Tania menegaskan bahwa efisiensi boleh dilakukan, tapi jangan sampai justru mematikan kegiatan kebudayaan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kalau memang harus efisiensi, kurangi dari hal-hal yang tidak terlalu penting. Tapi jangan pangkas untuk kegiatan budaya yang harusnya ditonjolkan,” tegasnya.
Tania berharap Pemprov DKI bisa melihat sektor budaya bukan hanya dari sisi anggaran, tapi sebagai investasi jangka panjang untuk memperkuat identitas Jakarta sebagai kota yang modern tapi tetap berakar pada budaya Betawi. (MAP/FM)