JAKARTA (28 Oktober) – Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, menyoroti terbatasnya jumlah Mobile Training Unit (MTU) milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta yang berperan penting dalam memberikan pelatihan kerja langsung ke masyarakat.
Menurutnya, dari 267 kelurahan di Jakarta, baru sekitar 30–40 unit MTU yang aktif beroperasi. Kondisi ini membuat pelatihan keterampilan bagi warga belum bisa menjangkau seluruh wilayah.
“Kami berharap MTU bisa hadir di setiap kelurahan. Ini program jemput bola yang sangat dibutuhkan masyarakat, terutama mereka yang ingin meningkatkan keterampilan tanpa biaya besar,” ujar Nova usai pembahasan Ranperda APBD 2026 bersama Disnakertransgi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Ia menilai, keberadaan MTU sangat strategis dalam menekan angka pengangguran karena mampu memberikan pelatihan langsung di lingkungan warga, mulai dari pengelasan, servis kendaraan, hingga pelatihan bahasa dan komputer.
“Pelatihan seperti ini bisa jadi solusi cepat bagi warga yang ingin kerja tapi tidak punya cukup biaya atau waktu untuk ke pusat pelatihan. Kalau bisa ditambah, dampaknya pasti terasa,” tambahnya.
Saat ini, kapasitas setiap MTU hanya mampu menampung sekitar 10 peserta per sesi, sehingga perlu peningkatan jumlah unit agar manfaatnya lebih luas. Nova menegaskan, DPRD akan terus mendorong Pemprov DKI menambah armada MTU, bahkan jika memungkinkan, satu unit untuk setiap kelurahan.
“Kita ada 267 kelurahan, tapi baru 40-an mobil. Itu tidak cukup. Kalau APBD memungkinkan, MTU harus ditambah agar warga bisa belajar di dekat rumahnya” tegas legislator NasDem tersebut.
Nova berharap, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pertumbuhan ekonomi Jakarta bisa membuka peluang untuk menambah jumlah MTU di APBD Perubahan.
“Kalau nanti ekonomi kita membaik, pasti ini akan jadi prioritas. Karena investasi terbaik adalah investasi untuk keterampilan masyarakat,” tutupnya. (*/FM)