JAKARTA (14 Maret) – Musibah kebakaran di wilayah Jakarta masih menjadi permasalahan yang dikhawatirkan masyarakat. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi ditambah penataan jalur listrik yang semrawut kerap memicu terjadinya kebakaran. Karenanya, kebutuhan akan adanya alat pemadam api ringan (APAR) di tiap wilayah sangat penting guna mencegah terjadinya musibah kebakaran.

Hal ini pula yang diharapkan warga RT 008 RW 08 Kelurahan Palemerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, saat mengikuti kegiatan reses yang diadakan oleh Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Lukman Jupiter. Menurut warga sekitar, kebutuhan APAR diperlukan untuk berjaga-jaga bila terjadi kebakaran. Pasalnya, belum lama ini di wilayah tersebut terjadi kebakaran yang melahap beberapa rumah warga.

“Saya selaku warga RT 008 RW 08 Palmerah saya berharap dan meminta bantuannya kepada pak Jupiter agar setiap rumah atau di pos pos RW memiliki APAR, karena APAR tersebut merupakan pertolongan pertama bila terjadi kebakaran sembari menunggu pihak pemadam kebakaran datang ke lokasi kebakaran,” ujar salah seorang warga, Senin (13/3/2023).

Mendengar aspirasi tersebut, Jupiter mengatakan bahwa saat rapat Komisi A DPRD DKI bersama dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta (Dinas Gulkarmat) terkait pengadaan APAR sudah dianggarkan. Nantinya, apabila APAR tersebut sudah dibeli akan disalurkan ke pos-pos RW di DKI Jakarta.

“Mengenai APAR tersebut sudah dianggarkan dan anggarannya tersebut sebesar 8 miliar rupiah, jadi APAR ini akan dibeli menggunakan APBD dan itu secara bertahap akan diberikan kepada RW jadi setiap RW se-DKI Jakarta itu ada satu APAR dan itu bertahap,” jelasnya.

Legislator NasDem ini menambahkan, terkait proses penyerahan APAR ini nanti akan dilakukan di Dinas Gulkarmat. Jika APAR tersebut sudah disalurkan, nantinya dapat diisi ulang dan ditanggung oleh APBD.

“Begitu sudah datang alatnya nanti akan saya bantu agar APAR ini dapat diambil oleh ketua rw 08 ini di kantor Dinas Gulkarmat,” imbuhnya. (BP/FM)