Jakarta (16 Juli): Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Akademi Bela Negara (ABN) NasDem di Gedung ABN NasDem Pancoran Jakarta Selatan, Minggu (16/07).
Presiden yang mengenakan setelan jas warna biru tua dengan dasi merah sudah tiba di lokasi acara sekitar pukul 10.00 WIB. Tampak menyambut kehadiran Presiden Jokowi, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang mengenakan setelan jas warna hitam.
Dalam peresmian tersebut, hadir juga sejumlah tokoh partai politik dan pejabat negara, antara lain Jaksa Agung Prasetyo, Ketua DPR Setya Novanto, Mendag Enggartiasto Lukita, Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Menteri LHK Siti Nurbaya, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo serta fungsionaris DPP, DPW NasDem.
Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan sambutan oleh Gubernur ABN IGK Manila. Dalam sambutannya, IGK Manila menjelaskan, ABN lahir dari pemikiran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dalam merespons perkembangan setuasi nasional kehidupan kebangsaan Indonesia. Utamanya yang belakangan ini mulai dirasakan memunculkan sebuah persoalan besar dan sangat serius bagi bangsa. Khususnya juga terkait dengan semangat nasionalisme dan patriotisme.
“Lama pendidikan hanya 4 bulan, diikuti oleh kader kami. Semua ketua akan mengirim kadernya. Ada 48 mata kuliah, ada dosen tetap, praktisi, akademisi, sudah lengkap. Sudah kami pilih di Yogya dan Jakarta. Materi pokok tiga, kepribadian, kebangsaan, dan kepartaian 31 persen,” jelasnya.
Lebih jauh, IGK Manila mengungkapkan, saat ini nilai-nilai dasar yang mencerminkan rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan akan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, serta nilai-nilai kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara seakan punah termakan jaman.
“Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan berlangsung lama di republik ini, karena sangat dikhawatirkan berpotensi menimbulkan ancaman terhadap kerusakan masa depan,” kata IGK Manila.
Sementara Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menjelaskan, melalui tayangan yang diambil dari beberapa event NasDem di beberapa peristiwa, kurikulum dan materi ajar yang diterapkan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara Partai NasDem diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat, bangsa dan negara.
“Pelatihan pendidikan pada warga negara Indonesia, kita harapkan akan lebih mendapatkan manfaat yang lebih positif dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan. Melahirkan etos yang lebih solid,” kata Surya Paloh.
Sementara itu Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan harapannya agar inisiatif Partai NasDem mendirikan ABN diikuti semua pihak. Sebab, ABN mampu membentuk dan membangun karakter bangsa. Indonesia tak bisa mencontoh sesuatu yang biasa-biasa saja.
“Inisiatif NasDem mendirikan ABN bisa diikuti partai lain, organisasi-organisasi lain, institusi lain, siapa pun dalam bangsa yang peduli pada kelangsungan hidup bangsa,” tegas Jokowi.
Presiden ke-7 Indonesia itu berharap mahasiswa ABN bersama seluruh masyarakat Indonesia bisa menjaga Pancasila, UUD 1945, NRKI, dan Kebhinekaan. Bangsa ini, kata dia, harus diisi kader bangsa berjiwa mulia, memiliki etos kerja, dan disiplin nasional yang baik.
Tak hanya itu, Indonesia juga harus diisi pemuda yang memiliki integritas, kejujuran, moralitas, nilai akal budi, dan kesopanan yang baik.
“Kita harus sadar, jiwa-jiwa mulia ini amat dibutuhkan untuk mengantar bangsa ini kepada bangsa yang maju dan sejahtera,” tegas bekas Gubernur DKI itu.
Setelah melakukan pidatonya, Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Gubernur ABN IGK Manila, melakukan penandatanganan prasasti yang telah disiapkan di halaman depan gedung ABN dan dilanjutkan dengan foto bersama siswa ABN.