JAKARTA (31 Juli): Gempa yang melanda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7) kemarin, menyisakan duka tersendiri bagi kader partai NasDem DKI Jakarta, Ari Surya Subrata. Pasalnya, daerah tersebut merupakan kampung halamannya.
“Saya mengucapkan duka yang sangat mendalam atas musibah yang menimpa suadara-saudara kita di Nusa Tenggara Barat. Semoga amal ibadah yang menjadi korban gempa diterima di sisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Ari, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (31/7).
Ari yang saat itu sedang berada di NTB untuk menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun (Hultah) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah ke-83 sekaligus Haul meninggalnya pendiri Nahdlatul Wathan ke-21 Almagfurulahu Maulana Syeikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Pancor, Lombok Timur, merasakan langsung getaran yang terjadi saat gempa datang.
“Saat terjadi gempa, posisi saya berada di pusat kota, jadi ikut merasakan, tapi alhamdulillah tidak terlalu parah terkena dampak,” ujar Ari,
Ari yang melaporkan langsung dari tempat kejadian menceritakan, kondisi saat ini pasca terjadi gempa adalah masih belum pulihnya sarana penerangan. Kemudian, banyaknya korban luka, sehingga membutuhkan bantuan alat medis dan obat-obatan.
“Situasi udara di NTB juga tidak menentu, kadang ada angin kencang, jadi korban membutuhkan tenda-tenda darurat sebagai tempat berlindung sementara,” terangnya.
Kondisi gempa yang hampir merata di semua daerah di NTB, kemudian ditambah jarak tempuh, serta kontur tanah, menjadi kendala proses evakuasi. Dirinya berharap, pemerintah dapat bekerjasa dengan seluruh komponen untuk mempercepat proses evakuasi. (FM).