JAKARTA (26 September): Masalah pendidikan di Jakarta turut mendapat perhatian lebih dari calon legislatif DPRD DKI Jakarta Dapil 8 Jakarta Selatan, Nova Harivan Paloh. Hatinya seakan remuk saat melihat masih banyak anak-anak di DKI Jakarta yang tidak mendapatkan pendidikan.
“Sangat sangat miris. Di ibu kota ternyata masih ada hal-hal seperti ini, apalagi ini Jakarta Selatan, pusat kota. Padahal saat ini sekolah sudah gratis,” ujar Nova, usai menggelar santunan anak yatim dan Pasar Beras Murah dalam peringatan 10 Muharram 1440 Hijriah di daerah Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/9).
Dalam kegiatan tersebut, Nova menyoroti masih banyaknya anak sekolah tingkat SD dan SMP yang tidak sekolah. Bahkan, anak-anak tersebut justru diberikan beban untuk membantu memenuhi kebetuhan keluarganya.
Nova menegaskan, masalah ini harus menjadi konsern bersama, bukan hanya dari pemerintah tetapi juga masyarakat dengan mengedukasi para orang tua bahwa seorang anak juga berhak mendapat pendidikan.
“Ini tentu menjadi konsern saya jika terpilih menjadi anggota DPRD, saya akan melakukan Sidak ke masyarakat dan melakukan edukasi kepada orang tua bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang penting untuk anak,” jelasnya.
Dikatakan Nova, menyuruh anak untuk membantu pekerjaan orang tua memang sesuatu yang mulia. Namun menurutnya, jika hal tersebut dilakukan dengan cara memutus pendidikan anak, sama saja membunuh masa depan mereka.
“Kalau mereka tidak sekolah, terus bagaimana masa depan mereka. Apalagi sekarang ini zaman millenial,” imbuhnya.
Nova yang sekarang menjabat sebagai Ketua Garda Pemuda NasDem DKI Jakarta ini juga mendorong kepada orang tua yang mengalami kesulitan terkait biaya pendidikan untuk melaporkan langsung ke Partai NasDem untuk disampaikan ke mitra fraksi NasDem di DPRD.
Ke depan, jika dirinya terpilih menjadi anggota DPRD di DKI, Nova sudah menyiapkan berbagai program untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, mulai dari melakukan pendampingan ke sekolah, hingga memberikan pelatihan kepada siswa SMP dan SMA.
“Dengan begitu anak-anak memiliki keterampilan dan mengajarkan mereka untuk mandiri, sehingga mereka tidak perlu mengemis atau meminta-meminta” pungkasnya. (FM)