JAKARTA (7 Desember): Menjadi calon anggota legislatif (Caleg) Daerah Pemilihan (Dapil) ‘keras’ memang butuh tenaga dan nyali ekstra untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan gerakan restorasi Indonesia.
Setidaknya ini diakui caleg NasDem untuk DPRD DKI Jakarta Dapil Jakarta V nomor urut 5, Nonny Chirilda saat mengunjungi Perumnas di kawasan Klender, Jakarta Timur, Kamis (6/12).
Nonny coba mengetuk dari pintu ke pintu dan memperkenalkan diri sebagai Caleg sambil mensosialisasikan gerakan restorasi yang menjadi spirit Partai NasDem.
“Saya memang harus turun langsung memperkenalkan diri ke masyarakat di Dapil saya, yang meliputi kelurahan Duren Sawit, Klender dan Jati Negara. Saya tahu itu tidak mudah, tapi itu yang harus saya lakukan jika memang ingin dikenal masyarakat,” ungkap Nonny sambil membasuh peluh karena harus berjalan dari lorong ke lorong di perumnas tersebut.
Nonny yang sebelumnya menggelar Turnament Voli di wilayah Duren Sawit selama tiga bulan, kini Puteri Ayu Indonesia tahun 1993 itu tengah fokus menggarap konstituen di wilayah Klender.
“Dapil Jakarta Timur ini terhitung keras. Buktinya di Pemilu 2014 lalu NasDem tidak mendapatkan satu kursipun dari dapil ini. Bukan hanya keras dapilnya, kayaknya orang-orangnya juga keras,” tutur Nonny.
Dikisahkan, saat memperkenalkan diri sebagai caleg di tengah masyarakat yang tinggal di perumnas Klender itu, Nonny sempat dibentak seseorang. Dikatakan, wilayah itu sudah ada yang menguasai. Meski sempat kaget, Nonny tetap melanjutkan sosialisasinya. Nonny tak gentar. Perempuan tinggi semampai itu tetap terus mendekatkan NasDem ke masyarakat.
“Kata orang-orang yang saya temui saat itu dan menyaksikan pembentakan, orang yang membentak itu cuma menggertak, dan biasanya ujungnya minta duit. Tapi jujur saja, sebagai perempuan saya sempet shock juga. Tapi untung ditenangkan orang-orang yang aku temui,” ceritera Nonny lagi.
Peristiwa pahit di Klender menjadi pelajaran berharga bagi Nonny. Diakuinya, mendapatkan kepercayaan dari masyarakat itu berat dan tidak mudah. Namun Nonny yang pernah menjadi caleg DPR RI untuk dapil Kalimantan Barat, bahkan harus mengunjungi 14 kabupaten/kota yang sebarannya jauh-jauh.
“Pengalaman adalah guru yang sangat berharga, dan sekarang jadi caleg di Jakarta wilayahnya tidak seluas Kalimantan Barat, tapi ada challenge lain yang karakternya jauh lebih beragam,” pungkas Nonny yang telah merencanakan beberapa kunjungan lagi di dapil 5 Jakarta Timur. (*)