JAKARTA (6 Januari) – Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai utama yang membelah Jakarta sering kali menjadi langganan banjir. Oleh sebab itu anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan normalisasi, bukan naturalisasi.
“Sungai Ciliwung menjadi sungai utama yang membelah Jakarta, konsep naturalisasi menurut saya tidak tepat karena warga masih tinggal di bantaran sungai, yang hanya berjarak sekitar dua meter dari bantaran sungai. Ini menjadi salah satu penyebab banjir di DKI dan dampaknya langsung kepada masyarakat sangat berbahaya, terutama bila intensitas hujan tinggi seperti kemarin,” ungkap Nova Paloh, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem, saat terjun langsung ke RW 06, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Provinsi Jakarta, Minggu (5/12).
Menurutnya, konsep naturalisasi tidaklah tepat dengan kondisi sungai Ciliwung seperti saat ini. Faktor banyaknya masyarakat yang masih tinggal di bantaran sungai menjadi penyebab penyempitan luas sungai. Maka Nova menyarankan untuk melakukan normalisasi, dengan membersihkan dan memindahkan masyarakat dari bantaran sungai.
“Normalisasi menurut saya konsep yang tepat, ini salah salah satu kunci mengantisipasi banjir di Jakarta. DPRD telah menyetujui dana pembebasan lahan sekitar Rp 800 miliar dan sekitar Rp 1 triliun untuk normalisasi. Jadi seharusnya ini segera direalisasikan,” terang politisi Partai NasDem tersebut.
Wakil Ketua Komisi D yang membidangi pembangunan tersebut menilai bahwa melakukan normalisasi akan lebih maksimal mengembalikan fungsi sungai Ciliwung dengan melaksanakan pelebaran, pengerukan dan pemindahan permukiman warga di sekitar sungai Ciliwung. (*)