JAKARTA (25 Oktober) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta mengunjungi korban kebakaran di Jalan Inspeksi Kali Sunter RT 009/004, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Kedatangan NasDem Jakarta ini sekaligus untuk memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dalam musibah kebakaran ini.
Selain memberikan santunan, jajaran pengurus NasDem DKI Jakarta juga menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, sembako, masker, dan hand sanitizer kepada 158 warga yang mengungsi di Rumah Pompa Yos Sudarso Satu, tak jauh dari lokasi kejadian.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino mengungkapkan, kegiatan ini merupakan aksi nyata dan cepat tanggap dari NasDem Jakarta untuk meringankan beban para korban.
“Pertama-tama Kami turut berbela sungkawa atas meninggalnya korban musibah kebakaran yang terjadi di Kelapa Gading Barat ini. Maka dari itu kami dari Fraksi NasDem DKI Jakarta dan DPW Nasdem DKI Jakarta berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Wali Kota Jakarta Utara hadir memberikan bantuan,” ujar Wibi Andrino, Minggu (25/10).
Kunjungan NasDem DKI Jakarta ini turut didampingi oleh Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Sekretaris Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Abdul Azis Muslim, Bendahara Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Jupiter, Ketua DPD NasDem Jakarta Utara, Imamuddin, serta fungsionaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta.
Wibi berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban. Mengingat, banyaknya korban yang terdampak dalam musibah kebakaran ini.
“Kita lihat ada anak-anak kecil di sini, da perempuan, Lansia di posko penampungan, sehingga yang hari ini kita bawa adalah makanan siap saji untuk dapat langsung dinikmati,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wibi juga mengimbau masyarakat untuk lebih teliti lagi terkait instalasi listrik. Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta ini juga meminta kepada tokoh masyarakat maupun ketua RT dan RW untuk sering melakukan imbauan kepada warga agar lebih berhati-hati terhadap listrik.
“Jadi balik kepada kesadaran kita masing-masing. Pemerintah sifatnya hanya mengimbau dan menyosialisasikan, sehingga kejadian seperti ini tidak kembali terulang, apalagi di pemukiman padat penduduk seperti,” pungkasnya. (FM)