JAKARTA (10 Februari) – Wilayah Jakarta Selatan masih memiliki potensi usaha peternakan untuk dikembangkan, asalkan peternak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, mau berinovasi, dan tidak alergi dengan teknologi.
Demikian disampaikan Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino dalam kegiatan Webinar “Webinar di Ibu Kta” yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPPKP) Kota Jakarta Selatan, Rabu (10/2).
“Kita semua berharap agar peternak memiliki inovasi dalam manajemen usahanya dan memiliki keunggulan dari jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan atau susu yang dihasilkan dengan variasi jenis olahan serta teknologi penanganan limbahnya,” ujar Wibi Andrino.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta ini mengungkapkan, pengebangan peternakan perkotaan saat ini harus disinkronkan dengan visi dan misi pembangunan DKI Jakarta guna menjadikan kota lebih sejuk dan nyaman bagi warganya.
Kendala lingkungan yang disebabkan oleh keberadaan peternakan perkotaan bisa dieliminir dengan pengelolaan limbah secara terpadu oleh para peternak.
Dia mengapresiaisi wilayah Jakarta Selatan sebagai daerah perkotaan masih memiliki potensi usaha peternakan sapi, baik perah maupun penggemukan (potong). Hal ini menjadi salah satu mata pencarian sebagian warga Jakarta yang sudah turun temurun dijalankan dan masih eksis sampai sekarang.
Wibi yang juga pemerhati “urban farming” mengatakan eksistensi ini juga tidak lepas dari upaya pemerintah meningkatkan produksi sapi ternak yang telah dilaksanakan. Salah satunya melalui program Sikomandan (Sapi dan Kerbau Komunitas Andalan Negeri)
Program ini dijalankan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi sapi ternak dan kerbau dalam negeri melalui kegiatan inseminasi buatan (IB), pemeriksaan kebuntingan dan penanganan gangguan reroduksi (gangrep).
Melalui webinar ini, Wibi berharap kegiatan tersebut dapat memotivasi bukan hanya pelaku usaa ternak, tetapi juga pelaku usaha turunan produk hewani lainnya, seperti kurir susu, usaha pengolahan susu di wilayah Jakarta Selatan. (ANT/BH/FM)