JAKARTA (25 Maret) – Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh, mempertanyakan keefektifan program penanganan banjir oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Hal tersebut menyoroti banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Jakarta.
“Pemprov DKI kan punya program besar seperti pengerukan kali yang selama kemarin sudah dijalankan selama musim kemarau, kedua program masalah polder, itu kan polder untuk rumah pompa mengatasi masalah banjir,” kata Nova Paloh dilansir dari detik.com, Sabtu (23/3/2024).
Nova mengungkapkan, Pemprov DKI mempunyai program terkait dengan sodetan dan perbaikan saluran.
“Terus juga yang penting lagi kan ada program terkait dengan sodetan, perbaikan saluran, artinya kita mau sampaikan juga seluruh program itu perencanaannya cukup baik, tapi saya belum tahu juga masalah pelaksanaannya seperti apa,” ujarnya.
Wakil Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI ini juga mempertanyakan apakah Pemprov DKI terus mengeruk saluran air. Dia juga bertanya terkait progres pembangunan polder.
“Apakah program pengerukan kali terus-terus dilaksanakan, apakah kegiatan yang dicanangkan dari tahun 2023 sudah 100% masalah polder itu dan rumah pompanya sudah bagus atau tidak untuk mengendalikan banjir?” katanya.
Selain itu, menurut Nova, pembangunan embung dibutuhkan untuk mengendalikan banjir. Dia mencontohkan waduk Brigif di Jakarta Selatan.
“Terus lagi yang paling penting masalah program embung, waduk, itu sampai mana? Kalau sepengetahuan saya yang memang baru berhasil waduk Brigif, yang artinya untuk pengendalian di wilayah selatan, khususnya di wilayah Jagakarsa dan sekitarnya,” sebut dia.
Nova lantas mempertanyakan program penanganan banjir yang sudah terkelola dengan baik. Terutama, kata dia, di wilayah rawan.
“Coba kita lihat lagi seberapa persen sih untuk masalah program penanganan banjir yang sudah terkelola dengan baik di wilayah?” ucapnya.
Tak hanya itu, menurut Nova, penanganan banjir rob di pesisir Jakarta juga perlu menjadi perhatian. Dia berharap program tanggul raksasa segera dituntaskan.
“Ini kan perlu referensi kita juga untuk mengevaluasi program besar dari Pemprov DKI, dari Dinas SDA. Ini yang perlu kita lihat keefektifannya. Nanti apa yang perlu ditambah,” ucap dia.
Masalah normalisasi Kali Ciliwung juga menjadi perhatian Nova. Menurutnya, banjir masih kerap terjadi di beberapa titik dekat sungai karena program ini belum terealisasi.
“Kalau di selatan masalah program normalisasi masih tersendat, ini sudah berapa tahun? Wilayah yang terkena dampak sepanjang normalisasi wilayah Pejaten Timur, di Rawajati, masih belum selesai juga kan,” sebutnya. (detik/*)