JAKARTA (18 Maret) – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Raden Gusti Arief, mendorong peningkatan fasilitas kesehatan di Jakarta. Dalam rapat bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, ia menyoroti rasio tempat tidur rumah sakit di Jakarta yang masih berada di angka 86,7 per 100.000 penduduk, sementara standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan angka ideal 100 per 100.000 penduduk.
“Ini penting untuk kita bahas di komisi. Kita perlu menambah fasilitas kesehatan agar masyarakat bisa mendapatkan layanan yang lebih optimal,” ujar Gusti Arief, Selasa (18/03/2025).
Selain itu, Gusti juga menyoroti kondisi Puskesmas Cilandak Barat yang hingga kini belum memiliki lahan tetap dan masih menumpang di atas lahan milik Pemprov DKI Jakarta. Ia mengusulkan agar pemerintah segera mencari solusi permanen, seperti memanfaatkan lahan milik Dinas Pertanaman atau rumah dinas lurah sebagai lokasi baru bagi puskesmas tersebut.
“Mohon ini bisa ditindaklanjuti, karena Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang sangat vital bagi masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gusti Arief juga mengkritisi efektivitas digitalisasi layanan kesehatan. Meskipun anggaran untuk program ini cukup besar, ia menilai bahwa integrasi data kesehatan masih belum berjalan optimal.
“Banyak pasien yang masih kesulitan dalam proses rujukan, dan setelah dirujuk pun masih terjadi perbedaan standar layanan. Ini harus benar-benar dimonitor agar lebih efektif,” tambahnya.
Legislator NasDem dari Dapil Jakarta Timur ini juga menyampaikan aspirasi warga Lubang Buaya terkait kegiatan Posyandu Lansia yang saat ini hanya mendapatkan dukungan berupa pemberian makanan tambahan dari kelurahan. Menurutnya, pemerintah seharusnya menambahkan dana operasional guna mendukung edukasi kesehatan serta pengadaan alat kesehatan untuk memperkuat program pencegahan penyakit.
“Kalau kita bicara kesehatan, jangan sampai sakit dulu. Harus ada upaya preventif dari tingkat RT/RW agar masyarakat lebih peduli sejak dini,” tutupnya. (MR/FM)