JAKARTA (24 Agustus) – Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera menuntaskan polemik warga binaan Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara. Hal tersebut usai Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta datang ke lokasi untuk menyerap persoalan warga setempat.
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI, Wibi Andrino, ditemani Sekretaris Fraksi NasDem Abdul Azis Muslim dan anggota Fraksi NasDem Hasan Basri Umar.
Diketahui, ratusan warga tersebut masih menanti untuk menempati Kampung Susun Bayam,. Padahal hunian tersebut telah diresmikan kepala daerah sebelumnya, Anies Baswedan pada Rabu, 12 Agustus 2023.
“Kami pikir ini sudah tidak menjadi masalah ketika Pak Anies kemarin purnatugas, ternyata ada beberapa hal yang belum selesai. Jadinya malah hari ini dengan kepemimpinan yang baru Pj Heru seakan tidak ada political will (kemauan) untuk penyelesaian permasalahan ini,” ujar Wibi, Rabu (23/8/2023).
Wibi beranggapan, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono seakan-akan tidak menunjukkan political will guna menyelesaikan permasalahan warga binaan Kampung Bayam. Padahal, warga tak henti-hentinya mendapatkan intimidasi psikis dari petugas keamanan, akses listrik, air, dan tempat ibadah.
“Bahkan ada tumbuhan atau tanaman yang ditanami warga berupa cabai dan lain-lain juga dibersihkan, ini kan tidak ada rasa kemanusiaan yang kami lihat daripada Pemprov DKI terhadap nasib warga,” jelasnya.
Legislator muda NasDem ini menyampaikan para warga telah menerima daftar nama setiap unit. Namun, mereka seakan-akan diusir dan dilarang tinggal di rusun tersebut.
“Daftar nama warga yang menempati unit per unit pun sudah ada, tinggal kuncinya saja belum dikasih. Jadi bahkan dalam proses delapan bulan ini warga yang terlunta-lunta yang datang ke sini seakan-akan mendapatkan intimidasi secara psikis oleh keamanan petugas di sini,” ungkapnya.
Wibi meminta para pejabat yang mengurus kesiapan Jakarta International Stadium (JIS) untuk menjadi stadion pertandingan Piala Dunia U-17 tak sekadar mengurusi karpet rumput. Namun, harus mengurus warga yang di sekitar stadion.
“Besok ada event Pildun U-17 seluruh mata dunia ada di sini, ini yang mau dipertontonkan kepada dunia? Ketidakadilan seperti ini? Kita enggak bisa tinggal diam,” tegas Wibi.
Wibi mengatakan, sebagai mantan Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, hendaknya Heru terjun ke lapangan untuk melihat dan mendengar langsung penderitaan warga Kampung Bayam. Tidak hanya menangani Jakarta, tetapi Heru mengurus administrasi Presiden RI Jokowi karena mengemban amanah sebagai Kepala Sekretariat Presiden.
“Hadirlah di sini, lihat warganya. Jangan hanya duduk, bolak-balik Balai Kota Istana saja, di sinilah istana yang sesungguhnya bersama rakyatnya. Liat rakyatnya, betapa penderitaan warga Jakarta,” Pungkasnya. (FM)