Kader Harus Memahami Arti Keberadaannya di Partai NasDem

You are currently viewing Kader Harus Memahami Arti Keberadaannya di Partai NasDem

JAKARTA (24 Juli): Dewan Pimpinan Daerah NasDem Jakarta Pusat menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I di Auditorium DPP Partai NasDem, Jalan RP Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/7). Dalam Rakerda yang mengangkat tema “Melalui Rakerda Kita Solid Siap Bekerja”, turut hadir Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Wibi Andrino, Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus, ketua DPD NasDem Jakarta Pusat Lathifa Al Anshori, serta para fungsionaris DPD NasDem Jakarta Pusat dari tingkat cabang hingga kelurahan.

Dalam sambutannya, Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh DPD Jakarta Pusat sebagai Dewan Pimpinan Daerah pertama yang melaksanakan perintah DPP maupun DPW untuk melaksanakan Rakeda. Lebih lanjut, Wibi mengatakan bahwa kader partai harus memahami arti keberadaannya di Partai NasDem. Kalau seorang kader tidak memahami alasan keberadaannya di Partai NasDem, maka kerja hanya sebatas kerja. Artinya, kerja yang tidak berlandaskan pada hati nurani.

“Sebelum berbicara kerja, tentu kita menanyakan siapa dan apa alasan kita berada di sini. Ketua Umum bapak Surya Paloh dalam setiap kesempatan menyambangi seluruh kader di Indonesia mengatakan kita adalah putra putri bangsa yang tergugah hati nurani dan pikirannya terhadap proses maju mundurnya Bangsa Indonesia ini,” ujar Wibi Andrino, Minggu (23/7).

Definisi ini, lanjut Wibi, menjadi kepastian kader-kader NasDem. Ketika ada orang yang mengaku sebagai kader partai dan pimpinan partai, tetapi tidak tergugah hati nuraninya terhadap proses maju mundurnya bangsa, dia bukan kader Partai NasDem. Dia tidak cocok berada di sini menggunakan atribut Partai NasDem.

Wibi mengungkapkan, DKI Jakarta mempunyai tugas lebih daripada provinsi lain. Untuk itu, sebagai barometer Indonesia dan central daripada kekuasaan maupun pergerakan, kader NasDem yang ada di Jakarta harus lebih memahami keberadaaannya sebagai kader partai.

“Jadi ketika bapak ibu semua bersepakat menyatakan diri dengan surat pernyataan dan siap bergabung menjadi pimpinan partai di tingkat manapun, berarti bapak ibu semua sudah berkomitmen untuk mengikuti arahan-arahan partai,” jelas Wibi Andrino.

Menurut Wibi, seorang kader partai bukan hanya sekadar yang pandai bicara, tetapi harus ada konsistensi antara ucapan dan perilaku. Itulah yang menjadi keutamaan Partai NasDem, yakni keteladanan. Jangan sampai orang yang memimpin kalah sama orang dipimpin. Tunjukkan bahwa ketika sudah diberikan kepercayaan oleh partai menjadi pimpinan di wilayahnya masing-masing maka tunjukkan keteladanan.

“Kita sudah yakini partai sebagai alat perjuangan kita, ada obsesi besar yang kita miliki, ada keinginan besar. Kita menyalurkan pikiran, gagasan, konsep melalui Partai NasDem ini. Jadi kalau ada kader NasDem yang kering akan gagasan, itu perlu dipertanyakan. Untuk apa ada di Partai NasDem jika tidak ada konsep yang ingin dibangun sebagai kader partai untuk kemajuan lingkungannya,” tegas Wibi Andrino.

Setelah menyadari bahwa NasDem sebagai alat perjuangan, maka kader harus mampu ke tahap selanjutnya, yaitu mengapliksikan apa yang menjadi konsep dan gagasan dan obsesi dalam suatu program. Itulah mengapa ada rapat kerja, tanpa adanya rapat kerja, pemikiran konsep, dan obsesi tidak akan terwujud alias hanya mengambang.

Leave a Reply