JAKARTA (24 Juli): Kader Partai NasDem harus bisa menjadi mediator bagi masyarakat dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga di daerahnya. Untuk itu, setiap kader NasDem perlu meningkatkan kapasitas dirinya untuk memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat sekitar. Misalnya masyarakat berkebutuhan akan pelayanan kesehatan, Kader harus mampu melakukan hal itu. Untuk itu, NasDem akan membuat mereka mampu dan paham bagaimana sistem dan prosedur berjalan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus usai Pembukaan Rakerda ke 1 DPD Partai NasDem, di Auditorium DPP Partai NasDem, Jalan RP Suroso, Menteng, Jakarta, Minggu (23/7).

“Jadi bukan hanya sekadar mereka pakai baju biru NasDem berjalan di tengah masyarakat dan bergaya, tetapi dia mampu ketika ditanyakan masyarakat mereka mampu memberikan jawaban dari kebutuhan masyarakat. Minimal mereka bisa memberikan masukan langkah awal kepada masyarakat. Mereka punya Fraksi NasDem yang bisa diakses kapanpun selama 24 jam,” terang Bestari.

Lebih jauh, politisi NasDem ini mengatakan bahwa pada dasarnya setiap kader harus memberikan perubahan kepada masyarakat hingga di tingkat yang paling bawah. Sebab, hal tersebut menjadi kerja- kerja politik yang harus dilakukan di tengah masyarakat, selain kegiatan lain berupa agenda khusus yang biasa dilakukan oleh partai.

Bestari menyadari akan keterbatasan dari para PNS dalam menjalankan tugas yang memang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk DKI sangat tidak berimbang, sehingga para kader berfungsi untuk mengkomunikasikan kembali melalui akses yang dimiliki di DPRD DKI. Dengan begitu, diharapkan akan terjadi sinergi, masyarakat menjadi informan permasalahan dan mesin partai mendorong untuk pelaksanaan kebutuhan tersebut. Sebab, pembangunan merupakan hak dari masyarakat.

Terkait dengan target yang ingin dicapai pada Pemilu 2018 dan 2019 nanti, Bestari mengungkapkan pihaknya memang sudah menentukan target minimal yang harus dicapai oleh NasDem dalam perhelatan Pemilu nanti. Menurutnya, setidaknya dari total 10 Daerah Pemilihan (Dapil) di DKI Jakarta pihaknya membutuhkan setidaknya 20% jumlah suara dari setiap Dapil.

“Kita menargetkan per Dapil itu 2 Kursi DPRD sebagai target terendah kita, sehingga dari 10 Dapil kita harapkan sekurangnya kita memeroleh 20 kursi di DPRD. Sedangkan untuk kursi di DPR RI ditargetkan sebanyak 1 kursi dari per Dapil atau 10 kursi untuk se DKI Jakarta,” terang Bestari.