Merdeka Melawan Diri Sendiri

You are currently viewing Merdeka Melawan Diri Sendiri

JAKARTA (16 Agustus): Kemerdekaan hari ini bukan lagi berhadapan pada peperangan secara fisik, tetapi kemerdekaan adalah bagaimana manusia mampu memberdayakan diri sendiri. Hal ini diungkapkan sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino dalam memaknai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72.

“Perjuangan yang paling sulit adalah melawan diri sendiri, Gerakan Restorasi Indonesia yang dicanangkan Partai NasDem adalah bagaimana melakukan perubahan pada diri kita, baik secara moral, prinsip, etika, filosofis, maupun ideologi bagaimana mengikuti konsesus yang sudah disepakati oleh Founding Father kita,” ujar Wibi saat ditemui di kantor DPW NasDem DKI Jakarta, Rabu (16/8).

Lebih jauh, Wibi mengatakan masalah Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan terletak diri sendiri. Indonesia saat ini berhadapan dengan kaca, yakni bagaimana rakyat Indonesia melihat kemerdekaaan. Menurutnya, Bangsa Indonesia akan besar bergantung pada kemauan rakyatnya.

“Pak Surya selalu mengatakan ‘lawan diri kamu’, hari ini kita menggalakkan disiplin nasional, kita melawan rasa malas pada diri sendiri. Ketika perilaku masyarakat tidak mencerminkan bangsa yang maju, maka yang terjadi adalah degradasi sosial, itulah esensi problem kebangsaan kita saat ini, di mana ada kemauan, di situ ada jalan,” tegas Wibi.

Wibi mengungkapkan, Indonesia saat ini mengalami problem kepribadian atau kehilangan jati diri sebagai suatu bangsa. Padahal, rakyat Indonesia sudah bersepakat untuk menjadi bangsa yang besar melalui adanya persatuan dan kesatuan dari segala macam elemen yang ada, tidak lagi bicara pada identitas. Menurut Wibi, inilah saatnya rakyat Indonesia kembali harus mengulang yang sudah disepakati lewat Sumpah Pemuda dan Proklamasi, di mana seluruh elemen bersatu menjadi satu kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Untuk itu, kita harus kembali bekerja sama, sesuai tagline HUT Kemerdekaan tahun ini ‘Indonesia Kerja Bersama’, artinya seluruh anak bangsa sudah merasakan air susu Ibu Pertiwi diminta kontribusinya untuk berbakti kepada nusa dan bangsa, untuk menguatkan NKRI,” jelas politikus muda asal Aceh ini.

Memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia ke-72 ini, Wibi berharap tidak hanya sebatas seremoni saja, tetapi suatu kegiatan yang ideologis, di mana rakyat kembali merasakan memperingati detik-detik memproklamasikan diri untuk merdeka, di mana itu menjadi suatu harapan untuk rakyat Indonesia. “Kita harus rasakan itu dan hormati para pejuang-pejuang  yang yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk membela nusa dan bangsa,” pungkas Wibi Andrino. (FM)

Leave a Reply