JAKARTA (16 November): Mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai NasDem di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/11). Presiden Jokowi berjalan ke kursi depan didampingi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh beserta sejumlah fungsionaris partai. Para kader yang terdiri dari struktur partai se-Indonesia menyambut kehadiran Presiden Jokowi dengan mengibar-ngibarkan bendera merah putih kecil.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, Indonesia memiliki potensi yang besar. Namun, Indonesia tertinggal dari negara-negara tetangganya, seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Untuk itu, Bangsa Indonesia harus melakukan perubahan yang cepat untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
“Pertama etos kerja, kedua produktivitas, ketiga kedisiplinan nasional. Ini yang harus kita bangun kembali untuk membawa negara ini menjadi negara besar, negara kuat, negara maju,” ungkap Presiden Jokowi.
Kepala Negara menegaskan bahwa unsur kecepatan sangat dibutuhkan sekarang ini, karena dunia berubah cepat sekali, zaman dan budaya terus berkembang. Presiden Jokowi mencontohkan beberapa perubahan dunia yang cepat atau lambat berimbas pada Indonesia, yakni perkembangan teknologi internet dari mobile internet ke artificial intelligent. Tidak hanya soal teknologi, harapan masyarakat terhadap partai politik pun turut berubah.
Presiden Jokowi pun mengimbau NasDem bersama-sama dengan masyarakat untuk terus ikut serta berkontribusi dan bekerja bagi negara. “Kita harus cepat-cepat lari, harus cepat-cepat kerja, kalau tidak kita akan ditinggal terus oleh negara-negara tetangga,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bekerja merupakan cara terbaik untuk berkampanye kepada masyarakat. Sebab, seluruh rakyat Indonesia akan bahagia apabila pemerintah mampu membangun hingga ke pelosok negeri.
Presiden Jokowi menginstruksikan seluruh kader Partai NasDem untuk turut mengawasi pemanfaatan dana desa se-Indonesia. Presiden Jokowi sekaligus menitipkan pesan kepada para kader partai besutan Surya Paloh itu untuk turut menyampaikan pesan kepada akar rumput bahwa pemerintah sedang membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya melalui dana desa itu.
Presiden Jokowi melanjutkan kebijakan soal alokasi dana desa dimanfaatkan bagi pembukaan lapangan kerja, dan diterapkan mulai 2018. Kebijakan itu diambil karena rakyat di daerah menyampaikan kepada presiden soal kurangnya lapangan kerja. Oleh sebab itu, selain meningkatkan jumlah dana desa menjadi Rp90 triliun di tahun 2018, Presiden Jokowi memutuskan anggaran per desa dialokasikan bagi pembukaan lapangan kerja.
Pada akhir pidatonya, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi momentum Pilkada serentak di 171 daerah pada 2018. Selanjutnya, bangsa Indonesia juga akan menggelar Pemilu 2019 yang untuk pertama kali dilakukan serentak. Untuk itu, Presiden meminta rakyat untuk tetap tenang dan terus bekerja, serta tidak mengganggu perekonomian dengan adanya demokrasi di Indonesia. (*)