JAKARTA (2 Mei): Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan kerisauannya melihat potret sosial yang saat ini ada di tengah-tengah masyarakat semakin jauh dari Bangsa Indonesia yang sejati. Surya Paloh melihat perilaku-perilaku otentik Indonesia yang sejati sulit ditemukan dalam interaksi sosial masyarakt Indonesia saat ini.

“Ini menjadi perenungan kita bersama. Kita beranggapan saat ini semua berjalan seperti tidak ada masalah. Padahal, bangsa ini sedang mengaami masalah yang besar bagaikan api dalam sekam dan bisa meledak setiap saat,” ungkap Surya Paloh saat menyampaikan pidatonya di acara HUT Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem yang berlangsung di Kampus ABN, Jakarta, Rabu (2/5).

Surya menyatakan, kondisi Bangsa Indonesia saat ini semakin tercengklak. Disiplin nasional yang rendah diperparah dengan perilaku sosial yang rendah dalam spirit kebersamaan yang semakin hari semakin kecil dan meredup tergantikan oleh kepentingan egosentris pribadi harus menjadi perhatian yang sungguh-sungguh dari seluruh kekuatan komponen nasional.

Dalam pidatonya, Surya juga mengatakan bahwa Bangsa Indonesia saat ini telah bergerser jauh, mudah terprovokasi dalam perbedan untuk mencari perbedaan. Kemudian diperparah dengan konsumsi isu SARA yang menjadi andalan utama untuk memenangkan kompetisi.

Menurut Surya, hal tersebut hanya membuang-buang energi. Di saat bangsa lain dari waktu ke waktu terus mengkonsilidasikan kepentingan nasional interest, seperti Korea Selatan dan Korea utara, tetapi Bangsa Indonesia masih berputar pada masalah yang itu-itu saja.

“Kita dibuat mabok dengan hastag ganti presiden, kemudian dibalas dengan hatsag diasedang sibuk kerja. Ini tidak bisa dianggap dilektika biasa, ketika pemahaman ini belum mampu membedakan batas koridor ruang lingkup untuk mengekspresikan pikiran yang berbeda dan mana yang tidak offside,” jelas Surya Paloh. (FM).