JAKARTA (10 Januari): Pengurus PSSI Asprov DKI Jakarta bidang Hukum menuturkan, terungkapnya kasus suap pengaturan skor pertandingan yang masif saat ini tidak lepas berkat rekomendasi FIFA maupun AFC pada Pemerintah Indonesia. Wanda pun mendukung langkah Polri memberantas mafia sepak bola di Tanah Air.
“Mudah-mudahan dengan penangkapan itu yang lain juga diungkap, ditangkap, sehingga diharapkan sepak bola kita ini ke depannya lebih baik,” tuturnya.
Ketua Komunitas Sepakbola Indonesia (KSI) Wanda Hamidah menilai, rapuhnya sepak bola Indonesia yang saat ini terjadi sebenarnya sudah berlangsung lama. Menurutnya, kondisi ini terjadi akibat hasil dari akumulasi keadaan yang terus menerus terabaikan.
“Bukan tidak tahu, tapi dianggap mahfum. Dampaknya banyak terjadi tawuran suporter maupun wasit dipukul di lapangan karena ketidakpuasan yang berujung pada pada tidak fair play-nya permainan,” kata Wanda saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (9/1).
Lebih jauh, Caleg DPR RI Partai NasDem Dapil DKI Jakarta I Nomor Urut 2 ini menyatakan kondisi yang telah lama dan akut tersebut sebenarnya sudah menjadi bahan pengamatan komunitas sepak bola regional maupun internasional. Menurutnya, sebagai olahraga yang paling digandrungi masyarakat, sepak bola harus bersih dari mafia.
“Bersihkan sepak bola Indonesia dari suap dan judi, serta penataan ulang PSSI agar menjadi organisasi sepak bola yang progresional dan berintegritas,” lanjutnya.
Perempuan yang pernah menjabat anggota DPRD DKI Jakarta ini mengatakan sepak bola ini hiburan yang merakyat. Satu-satunya olahraga bisa merambah semua kalangan, semua suka sepak bola. Untuk itu, pembinaan sepak bola tidak boleh lepas dari peran serta pemerintah. Terutama pembinaan usaha dini, baik di sekolah-sekolah maupus kampus harus digiatkan kembali.
“Banyak contoh keberhasilan klub dalam mengelola sepak bola secara profesional, seperti Persija, PSM dan lainnya tinggal ditularkan pada yang lainnya agar bisa maju bersama,” pungkasnya. (FM).