JAKARTA (9 September) – NasDem DKI Jakarta terus mendorong kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk lebih ditingkatkan. Kali ini, Fraksi NasDem DKI Jakarta menemui Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Kedatangan Fraksi NasDem DKI ke kantor gubernur untuk memberikan masukan kepada eksekutif.
Kunjungan para legislator NasDem ini dipimpin langsung oleh Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino. Turut hadir para legislator NasDem DPRD DKI lainnya, yaitu Nova Harivan Paloh, Jupiter, Hasan Basri Umar, Hariadi Anwar, Muhammad Idris, dan Abdul Azis Muslim dalam pertemuan yang berlansung hangat tersebut.
Usai pertemuan, Wibi menuturkan bahwa kedatangan Fraksi NasDem DKI Jakarta adalah untuk melaporkan masalah-masalah yang ditemukan para legislatornya di Dapil. NasDem akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk memajukan DKI Jakarta. Menurutnya, legislatif tidak bisa menyelesaikan masalah Jakarta sendirian.
“Ketika menjadi calon legislatif sebelumnya, banyak dari caleg Partai NasDem yang hari ini terpilih, mengumpulkan masalah-masalah yang ada di Dapil-nya masing-masing, sehingga tidak mungkin permasalahan di Dapil itu bisa selesai dengan hanya menjadi ataupun tugas dan wewenang seorang anggota DPRD,” terang Wibi.
Legislator muda ini juga mengatakan bahwa NasDem akan terus berkomunikasi dan menyampaikan pemikiran-pemikiran untuk membangun Jakarta. Salah satunya lewat kemitraan strategis, NasDem ingin mengangkat kinerja pemerintahan Pemprov DKI Jakarta agar bisa menjadi lebih baik.
“Fraksi NasDem DKI juga ingin berkontribusi pemikiran-pemikiran sehingga tidak hanya eksekutif berjalan sendiri. Selain itu, akan dibahas pula langkah-langkah lain yang bisa dikerjakan bersama,” lanjutnya.
Dalam pertemuan tersebut, salah satu masukan yang NasDem sampaikan adalah terkait sistem ganjil genap. NasDem menilai, penerapan ganjil genap bukan menjadi solusi final sebagai salah satu kebijakan untuk mengurangi polusi di ibu kota.
“Pemikiran-pemikiran daripada Fraksi Partai NasDem adalah mengenai ganjil genap ini bukan merupakan satu solusi final, tetapi ketika permasalahan dari polusi itu adalah dari transportasi, jalan berbayar adalah salah satu,” pungkas Wibi. (*)