JAKARTA (12 September) – Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta menerima perwakilan 45 guru honorer dari berbagai sekolah di Jakarta. Mereka mewakili 12.000 guru honorer yang ada di enam wilayah ibu kota yang tersebar di sekolah-sekolah negeri. Para guru honorer ini meminta untuk diperjuangkan hak-haknya.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Anggota Komisi E dari Fraksi NasDem, Abdul Azis Muslim dan Hariadi Anwar. Dalam pertemuan tersebut, NasDem menerima berbagai aspirasi dari perwakilan guru yang hadir, di antaranya terkait permasalahan gaji hingga status yang belum jelas.
Anggota DPRD DKI Fraksi NasDem Abdul Azis Muslim mengatakan, peran guru sangat penting dalam membangun generasi bangsa, sehingga perlu diperhatikan. Meskipun berstatus honorer, dia menilai, perlu adanya kejelasan status untuk memperjelas legalitasnya sebagai seorang pendidik di sekolah.
“Itu kan wajib untuk menandakan legalitas dari seorang guru. Bagaimana bangsa mau maju kalau nasib guru kurang diperhatikan,” terang Azis.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat tersebut, NasDem juga menerima aduan adanya aturan pemotongan gaji guru honorer jika izin tidak masuk sekolah. Terkait hal tersebut, Azis mengatakan perlu ada kejelasan alasan adanya pemotongan tersebut. Dia juga akan melihat kembali adanya peraturan ini.
“Bapak ibu guru ini kan bukan karyawan di pabrik-pabrik, jadi bedalah aturan-aturan seperti itu, karena zaman Gubernur Ahok aturan tersebut tidak ada. Kita akan lihat lagi aturan ini, nanti kita sampaikan kepada instansi terkait agar tidak ada pemotongan gaji jika ada guru berhalangan hadir,” tambahnya.
Fraksi NasDem DKI berjanji akan menindaklanjuti aspirasi mereka, karena ada 12.000 guru honorer sekolah negeri di Jakarta yang perlu diperhatikan. Usai pertemuan ini, NasDem akan mendiskusikan terlebih dahulu di internal Fraksi NasDem untuk nantinya disampaikan ke dinas terkait maupun gubernur, sehingga aspirasi-aspirasi yang disampaikan dapat terealisasi. (*)