JAKARTA (24 Februari) – Proses vaksinasi Covie-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang dihentikan petugas. Langkah itu diambil setelah terjadinya kerumunan di lokasi. Hal tersebut ditanggapi anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Ahmad Lukman Jupiter. Jupiter menilai Dinas Kesehatan seharusnya telah menyiapkan langkah antisipasi.
“Tentu harus melakukan evaluasi. Jadi yang menyelenggarakan dari Dinas Kesehatan harusnya mereka sudah membuat langkah-langkah untuk antisipasi antusiasnya pedagang-pedagang yang ingin divaksin,” kata Jupiter, Selasa (23/2).
Legislator NasDem ini mengatakan, terjadinya antrean menunjukan antusias pedagang tinggi terhadap vaksin. Selain antusias tinggi, para pedagang juga disebut takut tidak kebagian vaksin.
“Apalagi mereka pedagang-pedagang di sana itu kalau saya lihat dan berpendapat mereka itu selain antusias dan juga tidak sabar, takut tidak kebagian divaksin,” lanjutnya.
Jupiter mengatakan panitia vaksinasi yang ada di pertokoan seharusnya dapat memberikan edukasi kepada pedagang. Edukasi penting diberikan agar pedagang yakin bahwa setiap toko mendapatkan giliran.
“Dalam hal ini mereka takut tidak mendapatkan giliran. Seharusnya panitia vaksinasi di pertokoan Tanah Abang itu ada panitia yang memberikan edukasi bahwa setiap toko semuanya akan mendapatkan giliran, jadi harap sabar dan tenang,” tuturnya.
Tidak hanya itu, vaksinasi juga disebut bisa dilakukan dengan cara melakukan pembagian jadwal atau dipanggil secara bergantian. Menurutnya, bila tidak ada evaluasi, maka akan timbul kerumunan yang dapat menyebabkan klaster baru.
“Kemudian bisa juga dilakukan dengan cara nanti dipanggil, bukan dengan mereka ramai-ramai begitu. Kan seharusnya bisa diatur dan itu harus betul-betul dievaluasi, karena tidak menutup kemungkinan adanya klaster baru. Apalagi selain pedagang, di sana ada pembeli. Kalau dilihat ada kerumunan kan akhirnya jadi tidak baik,” pungkasnya. (*)